Minggu, 19 April 2020

Makna Puisi Serenada Hijau Karya WS Rendra

Makna Serenada Hijau Puisi Karya WS Rendra

Dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan tentang majas-majas dan makna kata konotasi dan denotasi puisi Serenada Hijau. Dalam kesempatan ini akan dibahas tentang makna Serenada Hijau. Sebuah puisi yang sekilas tentang percintaan.

Apakah benar makna puisi Serenada Hijau adalah sebuah puisi percintaan?

Mari kita urai Makna Puisi Serenada Hijau karya penyair yang juga dikenal sebagai Si Burung Merak ini.

Sebelum memaknai puisi Serenada Hijau, mari kita baca dulu puisinya:

Serenada Hijau
oleh WS Redra

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.

Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.

Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan
sedang kau tunggu daku
sambil kau jalin
rambutmu yang panjang.

Untuk memahami puisi tersebut, langkah yang bisa kita gunakan adalah membua parafrasenya. Berikut ini contoh parafrase puisi Serenada Hijau.

Ilustrai Puisi Serenada Hijau Karya Ws Renda 


Parafrase Puisi Serenada Hijau

Kupacu kuda(/kendaraan)ku.
Kupacu kudaku(/kendaraanku) menuju (ke arah)mu. (nanti)

Bila  bulan (saling)
menegur salam (dengan malam)
dan syahdu (suasana) malam
(saat cahaya bulan menerpa daun yang) bergantung di dahan-dahan.

(Aku berjalan) Menyusuri kali kenangan
(tempat) yang (seolah) berkata tentang rindu
dan (juga) terdengar (riak air bak) keluhan
dari (riak air yang membentur) batu yang terendam

Kupacu (terus) kudaku.
Kupacu (terus) kudaku menuju (ke arah)mu.
Dan (sambil) kubayangkan
sedang(kan) kau (sedang me-)tunggu daku
sambil kau jalin
rambutmu yang panjang.

Dari parafrase puisi Serenada Hijau ini, kita dapat lebih mudah memahami maknanya. Parafrase di atas perlu diubah dalam bentuk paragraf agar lebih memudahkan memahami. Berikut ini penjelasan parafrase puisi Serenada Hijau di atas:

Kupacu (melangkah/berjalan dengan segera) menuju ke arah tujuannya.

Ketika hari sudah mulai malam. Ditandai oleh cahaya rembulan yang sudah mulai menyapa (menyinari) dedaunan yang bergantung di dahan-dahan.

Jalan yang kutempu adalah jalan yang penuh kenangan. Yaitu di sepanjang aliran sungai dengan bunyi riak air di bebatuan.

Sambil terus kusegerakan langkah dan jalan menuju ke arahmu. Karena sedang membayangkan wajahmu. Kubayangkan kau sedang menjalin (mengepang) rambut panjangmu.

Pemaknaan Tekstual Puisi Serenada Hijau

Untuk dapat memahami makna Puisi Serenada Hijau di atas, perlu dipahami secara menyeluruh puisi tersebut. Kita muali dari judul:

Serenada Hijau

Dalam laman wikipedia berbahasa Indonesia (ditulis Serenade), serenada memiliki makna nyanyian atau alunan musik untuk memberikan penghormatan pada sore hari. Sementara itu, dalam wikipedia berbahasa Inggris pengertian serenade adalah komposisi atau tampilan musik yang disampaikan untuk menghormati seseorang atau sesuatu.

Sementara pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru (edisi V daring) tidak dapat ditemui. Karena tidak ada entri serenada atau serenade dalam KBBI tersebut.

Maka, jika dirangkai dalam kata Serenada Hijau dapat dimaknai sebagai Penghormatan terhadap Alam. Hijau identik dengan alam.

Sepanjang larik puisi Serenada Hijau yang banyak digambarkan adalah kondisi alam. Saat bulan purnama bersinar, menyinari dedaunan di dahan-dahan. Juga menggambarkan riak air dan sungai yang mengalir. Yang merendam bebatuan.

Puisi serenada hijau adalah proses, karena masih kupacu kudaku. Masih dalam perjalanan. Tidak bisa memiliki atau menjamah alam atau gadis impiannya. Yang digambarkan sedang menjalin (mengepang) rambut panjangnya.

Gadis ini bisa menjadi perumpamaan terhadap kondisi alam yang masih cantik, dengan hutan (rambut) yang panjang dan lebat.

Kesimpulan Makna Puisi Serenada Hijau

Puisi Serenada Hijau bisa dimaknai sebagai upaya oleh seoaran lelaki yang sedang menuju ke kekasih hatinya yang sedang jauh. Yang sedang menunggu hingga malam hari.

Puisi Serenada Hijau juga bisa dimaknai sebagai wujud cinta penulisnya terhadap alam tempat tinggalnya yang hijau, lesatari, penuh kenangan dan asri dengan air yang mengalir.

Punya pemaknaan lain terhadap puisi Serenada Hijau ini? Mari diskusikan melalui komentar.