Rabu, 15 Mei 2019

Mengenal Struktur Teks Eksplanasi

Toming Sek
Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial. Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya. Struktur teksnya adalah pernyataan umum, urutan alasan logis. Contoh teks eksplanasi antara lain gunung meletus, terjadinya gerhana, proses terjadinya hujan, proses terjadinya polusi tanah dan masih banyak yang lainnya.

Beberapa ciri yang dimiliki teks eksplanasi antara lain strukturnya terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Pernyataan umum merupakan gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum. Deretan penjelasan (eksplanasi) merupakan inti penjelasan apa yang disampaikan. Sementara itu, interpretasi yang berisi pandangan atau simpulan penulis bersifat opsional, boleh ada atau boleh juga tidak ada. Selain itu teks eksplanasi juga memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

Teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup.  Berikut ini contoh teks eksplanasi tentang Tsunami
Struktur TeksPeristiwa
Pernyataan
umum
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang “tsu”yang berarti ‘pelabuhan’ dan “nami” yang berarti ‘gelombang’. Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau didaratan dekat pantai. Gelombangnya yang besar menyebabkan banjir dan kerusakan saat menghantam pantai.
Deretan
penjelasan/
Eksplanasi
Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun (pergeseran lempeng di dasar laut) di sepanjang patahan selama gempa terjadi. Patahannya menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Selain itu, tsunami juga tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air di laut atau perairan sekitarnya sangat tinggi.

Gelombang tsunami yang terjadi di laut melaju lebih cepat daripada gelombang
normal. Gelombang tersebut menyebar ke segala arah dengan ketinggian 30 sampai dengan 50 meter dan kecepatan sekitar 800 km/jam. Ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, kecepatannya akan menurun dan ketinggiannya akan bertambah. Ketinggian gelombang itu juga bergantung pada bentuk pantai dan kedalamannya.Gempa bumi yang tejadi di dasar laut sangat berpotensi menimbulkan tsunami dan sangat berbahaya bagi manusia.
InterpretasiKamu tidak perlu khawatir karena tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami menimbulkan gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling besar terjadi ketika gelombang besar tsunami itu mengenai pemukiman manusia sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya.

Penggunaan unsur kebahasaan yang terdapat di dalam teks “Tsunami”. Teks tersebut dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan pemarkah dan konjungsi, seperti dan, saat, dan karena. Cermatilah contoh berikut terlebih dahulu!
  • Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang “tsu” yang berarti ‘pelabuhan’ dan “nami” yang berarti ‘gelombang’.
  • Tsunami tercipta pada saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi.
  • Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.

No.KonjungsiMakna
1.danMenggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat
2,atauMenghubungkan  unsur kata yang berkedudukan sama
3.tetapiMenghubungkan  unsur kata yang berkedudukan sama
4.ketikaSebagai penghubung antar kalimat yang tidak sama kedudukannya
5.seandanyaSebagai penghubung antar kalimat yang tidak sama kedudukannya
6.supayaMenjelaskan maksud dan tujuan suatu penistiwa, atau tindakan.
7.walaupunMenjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi
8.sepertiSebagai penghubung antar kalimat yang tidak sama kedudukannya
9.sehinggaMenjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal yang lain.
10.bahwaMenghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya.